Sabtu, 17 September 2011

Dampak Rekayasa Genetika


DAMPAK REKAYASA GENETIKA
1. Dampak terhadap bidang kesehatan
            Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa makanan,minuman,ataupun produk rekayasa genetika yang lainnya dapat menimbulkan dampak yang kurang baik.Contohnya,sepeti matinya 31 orang pengguna insulin hasil rekayasa di Inggris.Susu dari sapi yang disuntik dengan BHG,di duga mengandung materi kimia yang mempunyai potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.Dampak-dampak yang di khawatirkan akibat tanaman transgenik tehadap manusia antara lain sebagai berikut.
1. Kemungkinan menimbulkan keracunan.
2. Kemungkinan menimbulkan alergi.
3. Kemungkinan menyebabkan bakteri dalam tubuh manusia menjadi tahan 
    terhadap antibiotik.
4. Kemungkinan adanya perbedaan nutrisi dan komposisi.

2. Dampak terhadap bidang lingkungan
            Terlepasnya organisme transgenik di alam bebas tanpa pengawasan dapat menghasilkan pencemaran biologis.Pencemaran biologis tersebut,kemungkinan menghasilkan varietas baru atau spesies baru yang dapat mengganggu keseimbangan biologis yang sudah ada di alam.Karena organisme produk rekayasa genetika atau lebih dikenal dengan nama GMOs (genetically modified organisms),perubahan genotifnya bukan merupakan rancangan alam yang sesuai dengan kebutuhan dinamika populasi,tetapi lebih menjurus kepada keinginan manusia saja.Dampak yang lain antara lain sebagai berikut:
1. Menimbulkan penyakit baik pada manusia,hewan,maupun tumbuhan
2. Mengganggu ekosistem,seperti menurunkan jumlah populasi yang ada di
    alam,perubahan dalam siklus alam dan interaksi sesama mereka
3. Terjadinya transfer sifat genetis baru ke spesies lain
4. Penurunan terhadap keragaman genetis
5. Kemungkinan timbulnya biotipe baru pada serangga dan hama

3. Dampak terhadap bidang etika dan moral
            Menyisipkan DNA  atau gen organisme lain yang tidak berkerabat,
dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan masih sulit di terima oleh masyarakat.Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen dari satu organisme ke organisme lain adalah tidak etis.90% orang Amerika menentang pemindahan gen manusia ke hewan  dan 75 % menentang pemindahan gen dari satu spesies ke spesies lainnya.Beberapa tanaman transgenik yang tidak berlabel juga akan menimbulkan konsekuensi tertentu bagi manusia.
            Untuk mencegah dampak negatif rekayasa genetika pada masa yang akan datang,tentu diperlukan adanya instrumen (perangkat) yang dapat memberikan jaminan dan keselamatan umat manusia dan organisme lainnya serta lingkungan.
Untuk tujuan tersebut,diperlukan adanya undang-undang mengenai bioetika,
Peraturan pelaksanaan penelitian,pengkajian hasil produksi,dan dampakny terha-
dap organisme serta lingkungan.Sebagai contoh peraturan keamanan hayati dan keamanan pangan di negara Amerika serikat,Australia,dan Malaysia.Di Amerika Serikat,tanaman transgenik yang mengandung gen tendotoksin dan gen ketahanan terhadap herbisida ditangani oleh satu badan Environmental Protection Agency (EPA) dan Animal Plant Health Inspection Service (APHIS) di bawah United States Department of Agriculture (USDA).Sedangkan untuk keamanan pangan ditangani oleh suatu badan,yaitu Foodand Drug Administration (FDA).Di Australia,keamanan pangan dan produk rekayasa genetika ditangani oleh komite yang disebut Genetic Manipulation Advisory Committee (GMAC),di bawah Minister of Science and Technology.Di Malaysia,hal yang sama ditangani oleh komite yang disebut Jawatan Kuasa Penasihat Mengenai Pengubahsuaian yang sama dengan GMAC di Australia.
            Peraturan di Indonesia ada di bawah Komisi Hayati dan Keamanan Pangan (KKHPK) yang dibentuk untuk membantu Mentri Pertanian,Mentri Kehutanan serta Perkebunan,serta Mentri Kesehatan yang bertugas memberi rekomendasi pemanfaatan PPHRG atau produk Pertanian Hasil Rekayasa dan Genetik.

2 komentar:

  1. artikelnya sangat menarik sekali, sebagai orang biologi kita harus tetap menjaga prinsip kesimbangan alam.

    BalasHapus